Pages

animasi


Diberdayakan oleh Blogger.

Miracle is another name for hardwork

Blogroll

Jam

Blogger templates

Animasi Widget

kursor animasi

Cute Blue Flying Butterfly

border

Kamis, 20 Februari 2014

Home Industri Ken'Nedhy Food Industri



HOME INDUSTRI KEN’NEDHY FOOD INDONESIA

A.    Tujuan
Adapun tujuan saya di dalam membuat usaha (makanan) ini adalah :
1.      Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
2.      Untuk menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
3.      Dapat membantu para petani yang menanam pohon pisang
4.      Memasarkan produk hasil olahan kepada masyarakat sekitar
5.      Memperkenalkan hasil olahan sendiri agar masyarakat mengetahui bahwa keripik pisang ini mempunyai nilai cita rasa yang tinggi.

B.     Nama dan alamat lengkap perusahaan
Perusahaan PT Ken’Nedhy Food Indonesia ini bergerak di bidang industri makanan ringan chip yang beralamatkan di Jalan Raya Tlogomulyo Km 1 Temanggung. Industri makanan ringan ini memproduksi makanan ringan berupa chip produk Keripik Pisang. Dalam pembuatannya pun mudah dan sederhana sehingga tidak mengurangi kualitas dan mutu produk. Keripik pisang dapat menjadi salah satu alternanif makanan ringan yang praktis, dan hemat.
C.     Karyawan ( Tenaga Kerja )
Tenaga kerja merupakan komponen yang sangat diperlukan oleh perusahaan. Di sisi lain, populasi pekerja adalah bagian dari lingkungan perusahaan. Secara sederhana para pekerja adalah pegawai dari perusahaan dan sekaligus anggota masyarakat di mana perusahaan berada.
PT Ken’Nedhy Food Indonesia memiliki tenaga kerja yang tersebar di berbagai departemen dengan tingkat pendidikan yang beragam.
Tenaga kerja dalam PT Ken’Nedhy Food Indonesia dibedakan atas dasar :

·         Karyawan tetap
              Karyawan tetap adalah Karyawan yang terikat dalam suatu hubungan kerja dengan    perusahaan, tidak didasarkan atas jangka waktu tertentu atau selesainya pekerjaan tertentu.

D.    Cara rekruitment tenaga kerja

Karyawan yang bekerja di PT Ken’Nedhy Food Indonesia diperoleh dari system rekruitmen, yaitu :
·         Pertama Penempatan karyawan dari pihak Head Office.
HO akan menempatkan karyawan pada unit-unit home industri yang membutuhkan karyawan dibagian tertentu.

E.     Komoditas perusahaan
Pisang merupakan tumbuhan tropis yang biasa hidup di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Sehingga banyak terdapat di berbagai daerah dan mudah mendapatkannya. Keripik pisang merupakan salah satu makanan jajanan yang sangat disukai oleh masyarakat. Cara pembuatannya sangat sederhana dan mudah dikerjakan oleh siapa pun. Dari pemahaman akan dunia usaha, sangat diharapkan produk yang sebaiknya dihasilkan untuk dapat bersaing dan diterima oleh kalangan masyarakat. Oleh karena itu, pemilihan usaha untuk pengolahan keripik pisang. Karena usaha ini terbilang mudah dan cepat di terima oleh masyarakat. Karena keripik pisang sudah tidak asing lagi menjadi makanan ringan yang gurih dan enak ini di kalangan masyarakat, sehingga orang pun tak akan bosan untuk terus mencoba keripik pisang. Dari produk keripik pisang home industri ini, akan terjamin kualitas produk ini. Dari kualitas ini dapat melihat bagus atau tidaknya keberhasilan dalam pengenalan wirausaha dari produk ini. Nantinya produk yang dihasilkan dapat menjadi produk yang berkembang dalam lingkungan masyarakat. Bukan hanya itu saja, juga melihat bahwa dalam proses pembuatan keripik pisang ini sangatlah mudah maka semua kalangan masyarakat pasti bisa membuatnya, dengan seperti itu tidak akan kesulitan dalam mencari tenaga kerja untuk membantu dalam proses pembuatan keripik pisang ini. Karena pisang merupakan bahan utuma dalam pembuatan keripik pisang ini maka akan dipilih kualitas dan mutu pisang yang baik.

F.      Proses Pembuatan
Proses pembuatan keripik pisang ini cukup mudah dan sederhana, dalam proses pembuatannya dibutuhkan alat - alat dan bahan - bahan. Setelah alat dan bahannya telah siap maka proses pembuatannya pun dapat dilakukan. Alat - alat dan bahan - bahan pembuatan keripik pisang ini sederhana dan mudah didapatkan, tak lupa juga proses pembuatan keripik pisang ini mudah dan sederhana sehingga hampir semua lapisan masyarakat dapat membuatnya.
1.      Alat - alat
Alat - alat yang digunakan dalam proses pembuatan keripik pisang ini diantaranya adalah :
*     Penggorengan (wajan) dan perlengkapan penggorengan lainnya digunakan untuk dalam proses penggorengan.
*     Parutan pisang atau pisau digunakan untuk memotong pisang
*     Tungku, penggunaan tungku karena agar dalam proses penggorengan dapat menghasilkan panas api yang cukup, karena jika menggunakan kompor gas bukan hanya karena boros saja melainkan api yang dihasilkannya pun kurang.
2.      Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan keripik pisang ini adalah :
*     Pisang, secara umum pisang yang sering digunakan dalam pembuatan keripik pisang ini yaitu pisang nangka, karena pisang nangka apabila digoreng pisangnya dapat kering dibanding dengan pisang - pisang lainnya.
*     Minyak goreng,
*     Garam.
3.      Langkah - langkah atau proses pengolahan
a.       Langkah awal yaitu memilih pisang yang muda untuk dijadikan produk.
b.      Kemudian, garam dicampurkan menjadi ke dalam wajan atau loyang yang berisi air bersih, lalu diaduk sampai tercampur merata.
c.       Selanjutnya, pisang tersebut dikupas, diiris tipis - tipis dan dimasukkan ke dalam loyang yang berisi larutan tadi.
d.      Setelah itu, pisang diangkat dari larutan dan dimasukkan ke dalam penggorengan yang berisi minyak goreng, tetapi sebelum dimasukkan pastikan dulu minyak goreng telah panas.
e.       Selama di dalam penggorengan, pisang diaduk - aduk atau digerak - gerakkan agar semuanya merata.
f.       Apabila sudah kekuning - kuningan, pisang dapat diangkat dari penggorengan dan ditiriskan dalam beberapa menit. Tunggu hingga dingin, kemudian dikemas didalam kantong plastik dan keripik pisang pun siap untuk dijual / dipasarkan.

G.    Target pasar
Semua proses produksi telah dilakukan, dari mulai pemilihan pisang yang baik sampai kepada packing, kemudian yang akan dilakukan yaitu mencari target pasar. Dalam memulai usaha apapun, maka yang harus diketahui adalah peluang pasar yang dapat menerima produk ini. Target pasar sudah merupakan kunci penting dalam proses pemasaran karena pemasaran akan berjalan dengan lancar apabila sudah mendapatkan target pasar yang kita inginkan. Sistem pemasaran yang dilakukan akan mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing dan sejauh mana kemampuan untuk bersaing dengan mereka dalam segala aspek, baik itu dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas yang diberikan kepada para konsumen. Survei dan meneliti pesaing - pesaing bagaimana caranya membuat keripik pisang ini agar berbeda dengan keripik pisang lainnya yang sudah beredar di pasaran. Bukan hanya rasanya saja yang berbeda namun akan dibuat keripik pisang ini berbeda dari segi packing, dan cara pemasarannya juga, yang pasti akan lebih unik dari pada yang lainnya, dengan seperti itu para konsumen tidak akan mengalami yang namanya kejenuhan dalam mengkonsumsi makanan ini. Keripik pisang ini dijual di tempat yang cukup ramai, yang banyak dikenal dan dilalui banyak orang, dengan seperti itu maka keripik ini akan lebih cepat dikenal banyak lapisan masyarakat.
H.    Perencanaan Bisnis
Dalam berwirausaha tujuan yang paling utama ialah memperoleh keuntungan. Keuntungan di sini tergantung pada apa yang kita hasilkan dan bagaimana cara menjual produk tersebut. Dalam sehari perencanaannya dapat menghasilkan dan menjual keripik pisang ini sebanyak 30 kg dengan membutuhkan bahan baku yaitu pisang sebanyak 50 kg, selain pisang yang sebagai bahan baku dari pembuatan keripik pisang ini dibutuhkan juga minyak untuk melakukan proses penggorengan dan yang dibutuhkan sebanyak 15 kg, agar rasa keripik pisang ini gurih, renyah dan enak maka dalam proses pembuatannya dibutuhkan bumbu – bumbu sebagai penyedap rasa dalam keripik pisang ini. Dalam proses pembuatannya juga membutuhkan 3 orang sebagai tenaga kerja untuk membantu dalam memproduksi keripik pisang ini, dan setelah keripik pisang ini matang maka langkah selanjutnya adalah pengemasan maka membutuhkan kemasan untuk mengemas keripik pisang ini sebagai biaya pembungkus, setelah semuanya sudah siap maka keripik pisang tersebut tinggal dipasarkan / dijual, dengan itu maka membutuhkan biaya transportasi.
Adapun harga - harga dari bahan - bahan pembuatan keripik pisang dan biaya - biaya yang akan keluar dalam produksi keripik pisang ini yaitu :
1)      Pisang                                      Rp. 4.000 / Kg
2)      Minyak                                    Rp. 10.500 / Kg
3)      Bumbu                                                Rp. 10.000
4)      Tenaga Kerja                           Rp. 20.000 / Orang
5)      Biaya Pembungkus                 Rp. 10.000
6)      Biaya Transportasi                  Rp. 10.000
7)      Lain - Lain                              Rp. 10.000
Adapun perhitungan rugi / laba selama proses produksi hingga proses pemasaran keripik pisang ini, dari mulai modal 1 hari, 1 minggu hingga 1 bulan dan laba yang diperoleh selama 1 hari, 1 minggu hingga 1 bulan yaitu sebagai berikut :
1)      Pisang 50 kg          x          Rp. 4.000                                = Rp. 200.000
2)      Minyak 15 kg        x          Rp. 10.500                              = Rp. 157.500
3)      Bumbu                                                                              = Rp. 20.000
4)      Tenaga kerja 3       x          Rp. 20.000                              = Rp. 60.000
5)      Biaya pembungkus                                                            = Rp. 10.000
6)      Biaya transportasi                                                             = Rp. 10.000
7)      Lain – lain                                                                         = Rp. 20.000
Jumlah                                                                               = Rp. 477.500,-
Harga jual keripik pisang ini                     = Rp. 20.000 / kg
Maka dalam sehari                                    = 30 x Rp. 20.000       = Rp. 600.000
Jadi labanya,
= Harga Jual – Modal
= Rp 600.000 – Rp 477.500
= Rp. 122.500 / hari
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
*     Modal
Modal dalam 1 hari                             = Rp.      477.500
Modal dalam 1 minggu                       = Rp. 3. 342.500
Modal dalam 1 bulan                          = Rp. 14.325.000
*     Laba
Laba dalam 1 hari                               = Rp. 122.500
Laba dalam 1 minggu                         = Rp. 857.500
Laba dalam 1 bulan                             = Rp. 3.675.000

I.       Promosi
Promosi makanan yang cepat laku adalah pada tempat ramai seperti pasar, sekolah, kampus, kantor, itu adalah tempat yang paling strategis untuk mempromosikan barang dagangan.
Berikut ini adalah beberapa cara promosi makanan yang akan dilakukan :
1.      Pertama adalah lewat brosur, cara ini cukup efektif untuk memperkenalkan makanan yang dijual, biasanya makanan sampai di konsumen melalui pesan antar atau sering disebut delivery.
2.      Melakukan penjualan langsung, cara ini lumayan efektif karena langsung bertemu dengan pembelinya dan bisa langsung promosikan makanan yang di jual.
3.      Melalui internet cara ini efektif walau tak semua orang memakai internet tapi cara ini cukup memberikan informasi yang lebih kepada orang karena saat ini orang banyak membuka internet seperti facebook, twitter, yahoo, google dan lain - lain, tak ada salahnya bila dicoba.
4.      Melalui iklan radio, cara ini cukup lumayan walau tak ada gambar visual yang dapat terlihat tapi setidaknya pesannya dapat tersampaikan kepada masyarakat.

J.       Penanganan Limbah

*     Jenis limbah
PT Ken’Nedhy Food Indonesia, terdapat dua jenis limbah, yaitu limbah padat dan limbah cair.
ü  Bentuk limbah
Untuk bentuk limbah, limbah di PT Ken’Nedhy Food Indonesia, berupa limbah sisa kulit pisang yang tak terpakai dan juga plastik kemas. Adapun bentuk limbah cair adalah air sisa kebersihan lingkungan seperti air bekas mengepel lantai dan juga mencuci alat.

*     Untuk penanganan limbah itu sendiri, ada 2 macam :
1.      Penanganan limbah padat
Penanganan limbah padat, adalah limbah tersebut yang diambil dari tempat sampah oleh Houskeeping, kemudian dibawa ke bak pembuangan sampah.
2.      Penanganan limbah cair
Untuk penanganan limbah cair, pihak PT Ken’Nedhy Food Indonesia, menyewa jasa penyedotan limbah cair dari luar yang dilakukan sebulan sekali yaitu pada akhir bulan.


Read more...
separador

Kamis, 19 Desember 2013

Praktik Industri di PT Aerofood Indonesia Yogyakarta



NAMA           : FARIKHA NASHIKHATI
KELAS          : 4 TPHP 3
NIS                 : 7079


PT AEROFOOD ACS INDONESIA

SEJARAH PERUSAHAAN

         PT Aerofood Indonesia dibangun karena adanya pemisahan bagian pembekalan pesawat dari Garuda Indonesia Airways.  Pada tahun 1970-1974, perusahaan ini bernama Garuda Airlines Flight Kitchen yang berlokasi di Kemayoran Internasional Airport.  Pada tanggal 23 Desember 1974 PT Garuda Indonesia Airways menjalin hubungan dengan Dairy Farm dalam hal manajemen dan permodalan sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Aero Dairy Farm Catering Service.  Pada September 1975, PT Aero Dairy Farm Catering Service membuka dapur penerbangan yang lebih besar dan dilengkapi dengan fasilitas yang telah memadai di Bandara Halim Perdanakusuma.  Setelah seluruh saham yang dimiliki Dairy Farm dibeli oleh Garuda Indonesia Airways, maka tanggal 23 Desember 1981 berubah nama menjadi PT Aero Garuda Catering Service kemudian pada tanggal 29 November 1982 berganti nama kembali menjadi PT Angkasa Citra Sarana Catering Service dengan merek dagang Aerowisata Catering Service.  Tanggal 30 Maret 1985, setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta diresmikan, kegiatan dapur penerbangan yang berada di Bandara Halim Perdanakusuma dan Kemayoran dipindahkan ke Bandara Soekarno-Hatta dilayani oleh PT. Aerofood Indonesia.  PT. Aerofood Indonesia mulai membuka cabang-cabang di beberapa daerah untuk dapat meningkatkan serta memajukan pelayanan jasa boga dalam penerbangan.  Beberapa cabang tersebut ada yang berlokasi di Bali yang didirikan pada tahun 1975, Medan pada tahun 1987, Surabaya pada tahun 1991 dan Biak pada tahun 1993.
Semakin berkembangnya PT Aerowisata ini, maka perusahaan flight catering termasuk dalam enam besar industri jasa makanan penerbangan untuk wilayah Asia Tenggara.  PT. Aerofood Indonesia juga mendapatkan penghargaan ISO 9002 yang menunjukkan bahwa PT. Aerofood Indonesia adalah industri jasa makanan penerbangan yang baik.
A. Nama dan alamat lengkap perusahaan tempat praktik industri
Salah satu cabang dari PT AEROFOOD ACS yang berada di Yogyakarta, yaitu PT AEROFOOD INDONESIA YOGYAKARTA dengan alamat Jalan Arteri No.38 Ringroad Utara Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55282 yang saya tempati untuk Praktik Industri tingkat empat. PT AEROFOOD INDONESIA YOGYAKARTA ini meupakan pengembangan PT AEROFOOD ACS yang bergerak pada bidang Flight Catering jasa pelayanan untuk
B. Karyawan ( Tenaga Kerja )
Tenaga kerja merupakan komponen yang sangat diperlukan oleh perusahaan. Di sisi lain, populasi pekerja adalah bagian dari lingkungan perusahaan. Secara sederhana para pekerja adalah pegawai dari perusahaan dan sekaligus anggota masyarakat di mana perusahaan berada.
PT. Aerofood Indonesia memiliki tenaga kerja yang tersebar di berbagai departemen dengan tingkat pendidikan yang beragam.
Tenaga kerja dalam PT. AEROFOOD INDONESIA  dibedakan atas dasar :
Status Pekerja
a.  Karyawan tetap
  Karyawan tetap adalah Karyawan yang terikat dalam suatu hubungan kerja dengan    perusahaan, tidak didasarkan atas jangka waktu tertentu atau selesainya pekerjaan tertentu.
b. Karyawan kontrak
  Karyawan kontrak biasanya orang asing atau orang yang memiliki keahlian khusus, dikontrak selama setahun dan dapat diperpanjang jika kinerjanya bagus.
c.       Karyawan Harian
      Karyawan harian merupakan karyawan yang dibayar per hari, dan biasanya adalah karyawan yang dipekerjakan pada saat musim haji dan liburan karena pada musim ini jumlah permintaan meningkat.

C. Cara rekruitment tenaga kerja
Karyawan yang bekerja di PT Aerofood Indonesia Yogyakarta diperoleh dari system rekruitmen yang dibagimenjadi 2  macam,yaitu :
Ø  Pertama Penempatan karyawan dari pihak Head Office.
HO akan menempatkan karyawan pusat pada unit-unit perusahaan yang membutuhkan karyawan dibagian tertentu.
Ø  Kedua adalah pengangkatan karyawan dari kerjasama antara perusahaan dengan penyedia layanan tenaga outsearcing.
Perusahaan akan memberikan persyaratan kepada penyedia tenaga outsearcing yang kemudian untuk dijadikan persyaratan karyawan di PT Aerofood ACS Yogyakata.
D. Komoditas peusahaan
Ø  Komoditas yang ada di tempat PI
Untuk komoditas yang dihasilkan dari Catering Service dari perusahaan PT Aerofood Indonesia Yogyakarta ini  adalah makanan siap saji atau makanan ringan.

a. Pastry & Bakery
Pastry merupakan meal berupa berbagai jenis cake ( kue ), puding, makanan tradisional dan lain-lain.Dimana disini juga memproduksi berbagai macam sajian sesuai dengan pesanan. Di antara contohnya chocolate cake, Mandarin cake, Muffin cake, Puding coklat, Puding karamel, Puding kacang hijau, Puding kacang merah, Puding kacang hitam, pie (fruit tarlet, kiwi tarlet, dll) dan quiche ( beef rendang, chicken corn, vegetable mix), puff (tuna rica - rica, gulai tuna).
Bakery merupakan meal berupa roti se seperti roti manis (hot chicken bun, rica - rica chicken bun, beef bolognaise bun. Bakery ini merupakan makanan yang hampir tidak diganti bahkan merupakan ciri khas dari perusahaan ini. Berbeda dengan pastry, tidak semua bakery harus masuk dalam chiller namun keadaan harus tertutup dan suhu ruangan yang dijaga ( maksimal 210 c ), hanya beberapa jenis bakery yang masuk dalam chiller.

b.      Cold Kitchen
Cold Kitchen merupakan tempat pemotongan buah dan sayur. Buah yang dipotong dalam tempat ini antara lain semangka merah, semangka kuning, nanas, rock melon, melon, buah naga, strawberry, jeruk sunkist dan pepaya. Dimana potongannya berupa diced ( dadu ) dan sliced ( setengah lingkaran ). Sedangkan sayur yang dipotong lebih banyak macam daripada perikat yaitu, paprika, kentang, taoge, baby corn, cabe, pumpkin dan lain-lain. Bentuk pemotongannyapun beragam sesuai dengan permintaan contohnya berupa diced, segitiga, baton, bulat dan lain-lain dengan alat potong yang beragam.
Setelah proses pemorsian, bowl yang tertata di tray, setiap tray diberi label sesuai hari itu. Tray dimasukkan ke trolley untuk selanjutnya disimpan dengan suhu chiller (0 – 50C).

c. Butcher
Butcher merupakan sebuah ruangan yang diperuntukkan untuk tempat yang meliputi kegiatan yaitu seperti pemotongan dan thawing. Barang yang masuk seperti daging sapi, ayam dan seafood. Pemotongan untuk daging sapi, ayam dan seafood di tempat yang berbeda.

d. Hot kitchen
Hot kitchen merupakan tempat dimana bahan makanan akan diolah / dimasak sesuai dengan pesanan. Disini berbagai jenis masakan dapat dihasilkan dengan beragam variasi seperti makanan khas / tradisional. Makanan yang diolah oleh karyawan atau chef tidak sembarangan dalam mengolahnya, namun telah mengikuti prosedur, resep dan teknik yang ada atau yang sesuai. Masakan yang telah matang tidak langsung dikemas, namun masuk dalam chiller / tempat penyimpanan suhu dingin ( 0- 50 c ) dengan tujuan agar makanan tetap dalam keadaan baik, karena makanan yang telah dibuat biasanya akan disajikan beberapa jam kemudian. Namun sebelum masuk dalam chiller, tray ( tempat masakan ) selalu diberi label hari pembuatan untuk mengetahui hari pembuatan dan maksimal makanan dapat dipakai selam 3 hari setelah tanggal pembuatan.

e.   MTSU ( Meal Tray Set Up )
Meal try set up ini merupakan tempat akhir dalam pengolahan makanan yang akan menuju ke pesawat. Di tempat ini semua makanan yang sudah diolah, dikemas akan diprepare dalam try set up dari menu pembuka, utama hingga penutup. Try set up akan diprepare dengan diisi pastry, sambal, refreshing tissue, sendok ( yang diprepare di equipment ), plate, coffe cup, air mineral / yoguhrt / coco dan lain-lain sesuai dengan penerbangan masing-masing. Try set up yang sudah siap dimasukkan dalam trolly kemudian trolly-trolly tersebut selanjutnya akan masuk dalam chiller sebelum meal tersebut akan diberangkatkan. Menu utama dari setiap try set up akan dimasukkan dalam trolly tersendiri yang juga akan masuk dalam chiller terlebih dahulu sebelum diberangkatkan.

Ø  Penanganan Quality Qontrol Perusahaan Tempat PI
Langkah yang diupayakan untuk menciptakan zero defect yaitu mulai dari Receiving ( penerimaan barang datang ), Penyimpanan, Pemasakan, Portioning sampai Penyimpanan sebelum keberangkatan makanan masuk ke pesawat terbang.
Langkah awal yang dilakukan adalah dalam Receiving ( penerimaan bahan datang ).
Dalam penerimaan bahan baku ini, dilakukan dengan keamanan dari Quality Assurance untuk memastikan bahwa barang datang mempunyai kriteria dan kualitas yang sesuai standar mutu yang ditetapkan oleh pihak perusahaan. Untuk Receiving, merupakan CCP 1, CCP awal dimana keadaan ini benar-benar perlu dikendalikan untuk menjamin kualitas tahap proses selanjutnya. Jika tahap CCP 1 ini kurang terkendali, maka akan berakibat kurang baik dalam proses selanjutnya.
Dalam kaitannya upaya zero defect, suhu suatu barang datang, sangat diperhatikan. Setiap barang datang, dilakukan pengecekan suhu menggunakan laser temperature secara random. Ketercapaian suhu sesuai ketentuan, maka barang datang tersebut diterima dan bisa langsung disimpan dalam chiller ataupun freezer untuk mengoptimalkan suhu.
Pada Receiving ( penerimaan barang datang ) ada 3 jenis produk yang diterima yaitu : vegetable and fruit, produk chilled ( Kentang stik, Udang ) dan produk Frozen ( Daging ayam, Daging sapi) ada juga penerimaan berupa dry good ( seperti air mineral ).
Dalam kaitannya untuk mengupayakan zero defect, maka penanganan produk – produk yang diterima, meliputi:
a. Produk vegetable and fruit
            Untuk produk vegetable and fruit, dalam pencapaian zero defect yaitu dengan mengenal spesifikasi dari vegetable and fruit itu sendiri. Speifikasi produk yang diterima sudah ditetapkan oleh pihak perusahaan dengan bantuan Quality Control dan Quality Assurance.
Jika spesifikasi yang ditetapkan oleh pihak perusahaan diterapkan oleh para supplier barang, maka upaya meminimalisasikan zero defect akan tercapai.
b. Produk Chilled
Dalam kaitannya zero defect, pada receiving ( penerimaan ) produk – produk chilled seperti kentang stik, keju diperhatikan dengan benar suhu produk tersebut. Ini dalam kaitan masa simpan produk.
C. Prroduk frozen
Produk frozen ini, seperti ayam whole, ayam boneless, daging sapi, ayam paha dan juga ikan tuna. Untuk kecapaian zero deffect, maka suhu yang sangat diprioritaskan. Suhu yang dapat diterima dari supplier yaitu ( -8) s/d (-18) 0C.
d. Produk dry good
Produk - produk dry good dalam penerimaannya, dilakukan dengan pengecekan tanggal kadaluarsa produk dan juga keadaan fisik produk.
            Setelah produk receiving, maka proses selanjutnya adalah penyimpanan. Penyimpanan pada PT AEROFOOD INDONESIA YOGYAKARTA terbagi menjadi 2 gudang, dimana kedua gudang ini berbeda tempat. Untuk gudang dry good bahan makanan dan juga penyimpanan chiller freezer, gudang menjadi satu gedung dengan produksi, akan tetapi untuk penyimpanan seperti package, dan barang – barang non pangan terletak pada gudang yag berbeda gedung. Untuk gudang – gudang ini, dilengkapi dengan pengontrol suhu.
Selanjutnya, pergerakan makanan :
Untuk CCP 2, dalam kaitanya dengan zero defect, maka setiap makanan setelah pengolahan akan tetapi belu dilakukan set up, mak produk disimpan dalam chiller dan freezer ini. Chiller dan freezer ini berbentuk seperti almari besar dalam suatu ruangan. Yang terpenting adalah suhu, jika suhu chiller dan freezer sesuai dengan yang ditetapkan begitu juga dengan suhu produk, maka risiko kerusakan sangat kecil. Hal ini juga dilakukan pemantauan oleh pihak Quality Assurace dan Engineering.
Untuk Thawing, Ruangan dan permukaan produk dilakukan pengecekan suhu, untuk memastikan produk masih benar-benar baik atau tidak.
Operational Pre-requisite Program ( OPRP )
Thawing Temperature
Batas kritis :
·         Ruangan thawing maksimal 100 C
·         Permukaan produk maksimal 80 C

Untuk CCP 5, portioning jelas erat kaitannya dengan suhu dan waktu. Baik suhu ruangan, suhu makanan dan lama pemorsian,
CCP 5
Portioning
( Meal Try Set Up / Hot Dishing / Cold Kitchen )
Batas kritis :
·         Temperature ruangan = 150 C s/d 210 C
·         Lama pemorsian = maksimal 45 menit
·         Suhu makanan = maksimal 150 C
·         Waktu pemorsian = 45 menit = check suhu makanan
ü  Jika suhu makanan > 150 C = Buang
ü  Jika suhu makanan < 150 C = Masukkan kembali ke chiller
Setelah produk dilakukan set up, dan makanan telah siap saji, maka untuk mencegah kerusakan dilakukan penyimpanan dalam holding room. Makanan yang telah jadi ini,sudah dimasukkan dalam trolley pesawat terbang. Sehingga penyimpanan dalam holding room ini hanya sementara sebelum trolley dimasukkan dalam pesawat terbang. Ketentuan dalam ruang holding room adalah sebagai berikut:
Operational Prerequisite Program ( OPRP )
Food Temperature at Dispatch
Batas kritis :
Suhu makanan
·         Dalam holding room maksimal 5 0 C
·         Lebih dari 50 C tambahkan dry ice
·         Makanan dikeluarkan dari holding room maksimum 3 jam sebelum ETD
·         Makanan minimal 3 jam didalam holding room

E. Penanganan Limbahh

Ø  Jenis limbah
Di PT. AEROFOOD Indonesia Yogyakarta, terdapat dua jenis limbah, yaitu limbah padat dan limbah cair.
Ø  Bentuk limbah
Untuk bentuk limbah, limbah di PT. AEROFOOD Indonesia Yogyakarta berupa limbah sisa sayuran dan buah – buahan, plastik kemas, dan sisa – sisa lelesan roti atau sisa adonan. Adapun bentuk limbah cair adalah air sisa kebersihan lingkungan seperti air bekas mengepel lantai, mencuci alat, dan air untuk mencuci buah serta sayuran.
Ø  Untuk penanganan limbah itu sendiri, ada 2 macam :
1.         Penanganan limbah padat
Penanganan limbah padat, adalah limbah tersebut yang diambil dari tempat sampah oleh Houskeeping, kemudian dibawa ke bak pembuangan sampah.
2.         Penanganan limbah cair
Untuk penanganan limbah cair, pihak PT. AEROFOOD Indonesia Yogyakarta menyewa jasa penyedotan limbah cair dari luar yang dilakukan sebulan sekali yaitu pada akhir bulan.
Pada proses ini, bagian engineering juga ikut berpartisipasi dalam penyedotan limbah cair yang dimana akan digunakan alat – alat pembersihan.

Read more...
separador

Followers